Jumat, 23 November 2012

mengukir Plat logam teknik ukir tekan



Saat ini, produk seni kerajinan ukir  tekan banyak digemari oleh masyarakat, khususnya masyarakat golongan menengah ke atas. Hasil dari kerajinan ukir tekan rata-rata berupa hiasan dinding. Namun bisa dikembangkan ke arah hiasan pintu, mebelair, dan sebagainya.

Teknik mengukir tekan adalah teknik membuat hiasan di atas permukaan pelat logam tipis dengan ketebalan sekitar 0,2 mm untuk pelat logam kuningan dan pelat logam tembaga sampai dengan 0,4mm. Alat yang biasa digunakan untuk ukir tekan ini yaitu dibuat dari bahan tanduk sapi atau kerbau yang telah dibentuk sesuai kebutuhan ukir tekan jika tanduk sulit didapat dapat digunakan bambu ataupun kayu. Cara menggunakan alat ukir tekan ini yaitu dengan cara menekan permukaan benda kerja mengikuti bentuk sesuai motif dari gambar yang telah ditentukan.

XIII.1.1. Alat
1. Gunting plat
2. Pensil


3. Mistar
4. Palu kayu berujung paku
5. Landasan

 6 landasan spon kera
7. Pensheet                      
7. Pembentuk sudetan kecil
entuk dasaran rata

Gambar 634 sudet rata

XIII.1.1.10. Pembentuk penguku kecil

IMG_0197
Gambar 635 penguku kecil
XIII.1.2. Fungsi Alat

Fungsi alat atau cara menggunakan alat ukir tekan secara tepat sesuai dengan fungsinya.

XIII.1.2.1. Palu kayu dengan ujung paku
Alat ini digunakan untuk membuat tekstur  pada dasaran ukiran.
                 
XIII.1.2.2. Kain dasaran
Kain dasaran ini terbuat dari kain yang lembut bisa juga dipakai selimut lerek. Fungsinya adalah untuk melandasi plat tembaga yang sedang diukir karena kainnya agak lunak maka dapat membantu dalam pembentukan ukiran.

XIII.1.2.3. Pembentuk dasaran rata
Alat ini berfungsi untuk membuat dasaran pada permukaan ukiran tekan.

XIII.1.2.4. Pembentuk sudetan
Alat ini digunakan untuk membuat sudetan atau garis tegas pada sudut yang menjorok ke dalam.

XIII.1.2.5. Pembentuk cekungan
Alat ini digunakan untuk membentuk cekungan yang lurus  maupun tidak lurus pada permukaan pelat logam.

XIII.1.2.6. Pensit
Pegangan pensit terbuat dari tanduk dan mata pensitnya terbuat dari stainless steel. Alat ini berfungsi untuk pengukiran awal, yaitu sebagai alat pemindah sketsa dari kertas ke logam . Alat ini juga berfungsi sebagai alat pembentuk akhir atau penegas bentuk.

XIIII.1.3. Proses Kerja

XIII.1.3.1. Persiapan

XIII.1.3.1.1.Siapkan alat bahan dan tempat kerja.

XIII.1.3.1.2. Gunakan perlengkapan kesehatan dan keselamatan kerja secara benar.
 
XIII.1.3.1.3. Pelat logam dipotong dengan melebihkan ukuran keliling 10 mm lebih lebar dari pada gambar pola.
proses latihan
 
 






  Gambar 636 memotong plat

XIII.1.3.1.4. Disiapkan gambar pola.

   Untitled-Scanned-01

Gambar 637 gambar pola

XIII.1.3.1.5. Tempel gambar pola ke atas pelat logam.

IMG_0205
Gambar 638 menempel gammbar pola di atas plat

XIII.1.3.1.6. Ukirlah garis-garis pokok dengan pinset mengikuti gambar kerja.

IMG_0207
Gambar 639 mengukir garis motif

XIII.1.3.1.7. Hasil dari ukiran linier/ garis-garis pokok motif

IMG_0208
Gambar 640 hasil ukiran garis motif

XIII.1.3.1.8. Bagian-bagian yang ingin ditimbulkan dicembungkan dengan alat tumpul lengkung di atas landasan.

IMG_0209
Gambar 641 mencembungkan motif

XIII.1.3.1.9. Hasil dari proses pencembungan

IMG_0210
Gambar 642 hasil ukir cembung

XIII.1.3.1.10. Sempurnakan bentuk pinggiran agar lurus dengan menggunakan alat ukir lurus.

XIII.1.3.1.11. Sempurnakan bentuk-bentuk cembung atau cekung dengan pahat cekung.

XIII.1.3.1.12. Buatlah tekstur untuk latar belakang dengan palu kayu berujung paku.

IMG_0211
Gambar 643 membuat tekstur dasaran

XIII.1.3.1.13. Hasil ukir tekan

Gambar 644 hasil ukir tekan

XIII.1.3.1.14. Masukkan ukiran ke dalam cairan SN agar warnanya kehitam-hitaman.

XIII.1.3.1.15. Gosok ukiran dengan menggunakan kain yang diberi sedikit braso agar permukaannya mengkilap.

XIII.1.3.1.16. Hasil karya ukiir tekan setelah diwarna


 
IMG_0212
Gambar 645 ukir tekan setelah diwarna


KARYA-KARYA LAIN HASIL UKIR TEKAN

ukir tkn4
Gambar 646 motif Bali

ukir tkn 6
Gambar 647 bunga

NEW YEAR 46-2006 026
Gambar 648 bunga mawar

hasil ukir tekan
Gambar 649 kijang

 

XIII.2. Ukir Relief Tinggi


Produk seni kerajinan ukir logam dapat dijumpai dalam bentuk hiasan dinding, peralatan rumah tangga, souvenir, perhiasan dan lain sebagainya.

Teknik mengukir relief tinggi adalah teknik membuat benda hiasan di atas permukaan pelat logam. Motif hiasan ditimbulkan dengan cara merendahkan bagian-bagian dasar. Jika menginginkan motif hiasan semakin muncul, dapat dilakukan dengan cara mencembungkan bagian motif. Cara ini dilakukan berulang-ulang sampai membentuk ukiran pada produk sesuai yang diinginkan. Untuk tehnik ukir relief tinggi bahan yang digunakan  dari 0.4 sampai dengan 1mm tergantung keinginan ketinggian atau kedalaman bentuk ukiran yang diinginkan.

XIII.2.1. Alat

Pahat ukir relief tinggi bentuk dan ukurannya bermacam-macam sesuai dengan bentuk dan ukuran motif yang diinginkan. Pahat ukir yang perlu disiapkan dalam mengukir relief tinggi adalah pahat tumpul kecil sampai yang besar. Pada penyebutan selanjutnya ukiran relief tinggi disebut sesuai dengan nama/sebutan daerah asalnya yaitu Jawa terutama daerah Yogyakarta lebih tepatnya lagi adalah daerah Kotagede yaitu wudulan.

Bentuk pahat ukir relief tinggi(wudulan:Kotagede, Yogyakarta, Jawa).

XIII.2.1.1. pemukul ukir logam tipis
pukul ukir 1

Gambar 650 Pukul Ukir Logam Tipis

XIII.2.1.2. ukir logam garis lurus (penyilat)
penyilat
Gambar 651 Pahat Logam Penyilat

XIII.2.1.3. ukir logam garis lengkung (penguku), penyembung (pemudul) dan perata
penguku
Gambar 652 Pahat Logam Penguku, Pemudul dan Perata

XIII.2.1.4. Palu ukir logam

pukul ukir 2
Gambar 653 Palu Ukir Logam

XIII.2.1.6. landasan ukir logam buatan Prancis
pitch

Gambar 654 Bahan Landasan Ukir Logam dan Tempatnya Buatan Luar Negeri
XIII.2.1.7. landasan ukir logam (jabung) buatan Kotagede Yogyakarta

IMG_0221
Gambar 655 Jabung dari Pengrajin Perak Kotagede Yogyakarta

XIII.2.1.8. ujung pahat ukir logam
jenis pahat ukir wudulan
 
 








Gambar 656 Ujung Pahat Ukir Logam

Pahat wudulan memiliki bentuk permukaan dan ukuran yang bervariasi seperti berikut :

XIII.2.1.9. ujung pahat penyilat
Pahat penyilap bentuknya lurus. Fungsinya  adalah untuk memahat garis atau bagian-bagian yang lurus. Ukuran pahat penyilap bermacam-macam. Untuk garis lurus pendek, gunakan pahat penyilap yang pendek, sedangkan untuk garis lurus panjang, gunakan pahat penyilap lebar.
jenis pahat ukir wudulan 1
 
 













Gambar 657 Pahat wudulan penyilap.

XIII.2.1.10. ujung pahat penguku
Pahat penguku berbentuk cekung. Pahat ini digunakan untuk membuat bentuk lengkungan dan lingkaran. Untuk membuat lingkaran dan lengkungan yang kecil, gunakan pahat kecil sedangkan untuk lengkungan dan lingkaran besar, gunakan pahat penguku yang besar.




 
 











Gambar 658 Pahat wudulan penguku

XIII.2.1.11. ujung pahat bulat
Pahat bulat digunakan untuk menurunkan bagian dasar motif atau untuk mengukir bagian dasar.
 
 











  Gambar 659 Pahat wudulan bentuk bulat

XIII.2.1.13.ujung pahat air tetes (air menetes)
Pahat air tetes digunakan untuk menurunkan bagian dasar motif, bagian sudut motif, dan bagian-bagian yang tidak dijangkau oleh pahat bulat.
 
 











Gambar 660 Pahat bentuk air menetes/daun waru

XIII.2.2. Bahan
Bahan yang dapat dikerjakan dengan teknik ukir pukul ialah: aluminium, seng, besi tipis, kuningan, tembaga, perak dan emas.

XIII.2.3. Proses Kerja Ukir Pukul

XIII.2.3.1. Pelat logam ditempelkan pada landasan jabung dengan cara logam dipanaskan dengan semprotan api

ngluroni
Gambar 661 penempelan plat logam pada jabung

XIII.2.3.2. Setelah logam dingin (bisa direndam dalam bak air) pola ditempelkan pada plat logam

Untitled-Scanned-02
Gambar 662 Pola Ditempel di atas logam

XIII.2.3.3. Dengan pahat garis lurus dan garis lengkung mulai mengukir motif dengan cara mengikuti bentuk motif yang ada di atas kertas. Bentuk pahat yang digunakan disesuaikan dengan bentuk motif yang akan diukir atau sesuai dengan gambar pola.

ngukir linier
Gambar 663 mengukir garis motif

DIK
Gambar 664 mengukir garis motif

XIII.2.3.4. Setelah selesai mengukir linier pelat logam dilepas dengan memanasinya kembali kemudian pelat logam dibakar sampai kertas pola hilang. Pelat logam ditempel kembali dengan posisi terbalik yaitu permukaan yang tadi diukir ditempel dalam posisi dibawah.

XIII.2.3.5. Bentukan motif.
Pekerjaan selanjutnya membentuk bagian-bagian motif yang ingin timbul dengan menembungkannya dari bawah dengan pahat ukir cembung dengan bentuk sesuai dengan gambar pola sampai kecembungan atau kedalaman yang diinginkan

ngukir wudulan
Gambar 665 mengukir cembung

XIII.2.3.6. Penyempurnaan motif dan membuat stiliran.
Benda kerja dilepas dengan menyemprotkan api seperti pada pekerjaan sebelumnya dan logam dipanasi kembali sampai sisa jabung terbakar kemudian benda kerja bagian yang cekung diisi jabung kemudian ditempel kembali dengan posisi motif menghadap keatas.

mengisi jabung (2)
Gambar 666 Mengisi Jabung pada Bagian Yang Cekung

XIII.2.3.7. Bagian yang cekung diisi jabung kemudian dipanaskan agar jabung meleleh mengisi permukaan logam yang cekung dan sekaligus merekatkan jabung ke logamnya. Setelah jabung membeku, logam ditempelkan kembali ke landasan dengan posisi antara jabung dengan jabung menempel dan bagian logamnya menghadap ke atas.

XIII.2.3.8. Bentuk-bentuk morif disempurnakan bentuknya dengan memahatkan pahat rata sampai bentuknya tercapai. Kemudian bagian-bagian urat daun, bunga atau buah diukir dengan pahat garis baik lurus maupun lengkung sesuai bentuk urat-uratnya.

nglemahi
Gambar 667 menyempurnakan bentuk motif

DSCF1695.jpg
Gambar 668 mengukir dasaran

Bila menghendaki ukiran tembus/krawangan maka bacgroundnya bisa dipahat dengan pahat tajam untuk menghilangkannya. Biasanya ukiran krawangan ini untuk kap lampu agar sinar dapat keluar.

DIK
Gambar 669 mengukir tembus

XIII.2.3.9. Finishing.
Apabila pengerjaan mengukir telah dianggap selesai, benda kerja diambil dengan memanasi kembali dan dibakar sampai sisa jabung terbakar habis. Kemudian benda kerja dibersihkan dengan menggosoknya dengan sikat kawat kemudian diampelas sampai halus dan dipolis sampai mengkilap. Bagian background(dasaran/latar) dibuat tekstur seperti pasir kemudian diwarna gelap, bagian-bagian motif ukiran yang menonjol dipolis mengkilap maka tampak hasil ukiran yang artistic karena ukiran yang menonjol mengkilap dengan background yang gelap sehingga terjadi kontras dan ada center of interestnya(pusat perhatian) pada motif ukirannya.

Gambar-gambar  hasil karya ukiran relief tinggi
DSC06411
Gambar 670 tempat bedak


Rotation of DIK
Gambar 671 Hiasan Dinding

IMG_0010
Gambar 672 Hiasan Dinding

gb-03
Gambar 673 Tea Set

Rotation of DIK
Gambar 674 Hiasan 3 Demensi/patung

DSC06414
Gambar 675 Mangkok Air untuk Cuci Tangan

gb-40
Gambar 676 Helm Logam

gb-44
Gambar 677 Tempat Uang

DSC06407
Gambar 678 Ukiran Krawangan/tembus


DSC06406

Gambar 679 tempat buah




4 komentar: